Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Ala Rasulullah
Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Ala Rasulullah
By : Mohammad Syamsul Arifin
By : Mohammad Syamsul Arifin
NIM : 2014138200145
Mata Kuliah : Aplikasi Komputer
STAINIM SIDOARJO
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah
Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi
hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas
mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh
sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam. Allah
berfirman,
“Pada
hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan
nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Salah satu tujuan diturunkannya agama Islam adalah memperbaiki akhlak
manusia. Ahklak hanya dapat diperbaiki dengan proses pendidikan, baik formal
maupun informal. Betapa pentingnya pendidikan sehingga ayat yang pertama
diturunkan adalah perintah Allah kepada manusia untuk membaca, membaca semua
fenomena yang terjadi di alam dunia ini. Konsep membaca hanya dapat dilakukan
melalui proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut Islam adalah agar
seseorang dapat memahami tentang kekuasaan Allah yang tersirat dan tersurat)
dengan segala peraturan-peraturannya. Allah serta mampu menempatkan posisinya
sebagai hamba Allah.
Mengkaji makna pendidikan anak menurut Islam (Al-quran dan Al-hadits)
dengan seluruh aspeknya merupakan kewajiban setiap Muslim, mempelajari
berbagai hal, baik ilmu aqidah, syariah maupun muamalah merupakan rangkuman
pokok-pokok ajaran agama Islam yang sesuai dengan Al-qur’an dan Al-hadits
Karena itu, penulis akan menggali khasanah ilmu pendidikan dalam pandangan
Islam (Alquran dan Al-hadits), baik pengertian, tujuan ataupun ruang
lingkup pendidikan dan mendidik anak sejak dini menurut Al-qur’an dan
Al-hadits. Jadi, bagaimana peran orang tua terhadap pendidikan dan mendidik
anak USIA dini?
Rasulullah telah menyampaikan dalam haditsnya tentang mendidik anak dan
peran penting kita sebagai orangtua dalam mendidik anak, ada beberapa hal yang
disampaikan oleh baginda Rasulullah harus kita jadikan contoh ataupun teladan
dalam mendidik anak, apalagi munculnya ilmu-ilmu teknologi yang dapat merusak
masa depan anak-anak, terutama merusak agama, bangsa, Negara maupun masa depan
anak itu sendiri. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memperbaiki akhlak
anak-anak, agamanya maupun masa depannya, kita sebagai orangtua harus merujuk
kembali, kepada apa yang telah diajarkan oleh baginda Rasulullah seperti ;
1.
Rasulullah senang bermain-main (menghibur)
dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau
menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas
RA untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku
akan aku beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau,
kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
2.
Membekali Tauhid/Aqidah Yang Mantap
Tauhid merupakan sesuatu yang sangat urgen dalam pendidikan anak. Seperti
halnya yang dilakukan oleh seorang ahli hikmah yang bernama Luqman. Allah Swt
mengabadikan nasehat Luqman kepada anaknya dalam al quran, sebagaimana berikut:
Artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi
pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.
Pada awal pembinaan para sahabatnya, Rasulullah lebih memprioritaskan
pembinaan iman, begitupun yang dilakukan Luqman terhadap anaknya, maka
seyogyanya setiap orangtua pada zaman sekarang juga harus memanamkan keimanan
yang kuat kepada putra putrinya, karena iman itulah yang akan menjadi tamengnya
di manapun dia berada dan dalam kondisi apapun.
3.
Medidik Agar Berbakti Kepada Kedua Orang
Tua.
Nasihat kepada anak untuk berbakti kepada orang tua sering diulang di dalam
Alquran al-Karim dan pesan-pesan Rasulullah sedangkan nasihat kepada orangtua
untuk berbuat baik kepada anak itu sangat sedikit. Yang demikian dikarenakan
fitrah orangtua mengayomi dan menyayangi anaknya.
Inilah gambaran inspiratif dari luqman yang menasehati anaknya agar
berbakti kepada orang tuanya. Sebagaimana tertuang dalam Alquran:
Artinya:”Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun ,. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S: Luqman:14)
Seorang anak tidak mampu mengganti apa yang telah dikorbankan orangtua, meskipun
ia memberikan seluruh usianya untuk keduanya. Al-Hafizh Abu Bakar al-Bazzar
dalam Musnad-nya meriwayatkan,bahwa ada seorang laki-laki thawaf sambil
menggendong ibunya. Lalu IA bertanya kepada Nabi “Apakah laki-laki itu telah
membayar hak ibunya?” Beliau menjawab “Tidak” , meskipun untuk satu keluhan
nafas yang panjang.” Demikianlah, meskipun begitu berat pengorbanan kita namun
kita tidak dapat membayar pengorbanan Sang ibu walau untuk satu keluhan nafas
yang panjang, baik saat kehamilan atau dalam persalinan.
4.
Mendidik Agar Berakhlakul karimah
Pendidikan akhlak dimulai sejak ibu mengandung, yaitu berakhlak yang baik
kepada setiap orang. Perilaku ibu yang tengah mengandung ini dapat memberikan
pembelajaran awal kepada jabang bayi untuk berakhlak mulia.
Sejak kecil anak harus diajarkan, dibiasakan, dan dikondisikan melakukan
perbuatan yang baik. Jika seorang anak terbiasa melakukan perilaku yang buruk
hingga ia besar, maka akan sukar meluruskannya. Artinya, penanaman akhlak
kepada anak dimulai sedini mungkin dan seyogianya dilakukan oleh setiap orang
tua. Jangan biarkan anak tanpa pendidikan akhlak dan moral. Mari kita simak
hadits Rasulullah berikut:
“Muliakanlah
anak-anakmu dan perbaikilah akhlak mereka”(HR Ibnu Majah)
5.
Menjaga kesehatan dan keamanan lingkungan.
Rasulullah memerintahkan para orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya
berenang, memanah dan menunggang kuda. hal ini akan berdampak pada kesehatan
sang anak. Baginda Rasulullah sangat memperhatikan kesehatan dan keamanan,
sebab kesehatan dan keamanan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Hal ini
dapat kita renungkan, bagaimana jika kita ditimpa penyakit dan keadaan
lingkungan tidak aman. Lingkungan yang tidak aman akan menimbulkan rasa takut,
khawatir dan was-was. Perintah ini menunjukkan agar setiap orang Islam hidup
sehat dan senantiasa menjaga keamanan lingkungan, dalam sebuah hadits
Rasulullah bersabda: “Ajarilah anak-anakmu berenang
dan memanah dan menunggang kuda”. (HR. Bukhari/muslim).
Kemudian, ada tiga perkara yang ditekankan Nabi Muhammad dalam mendidik
putra-putri kita, sebagaimana sabda Beliau: “Didiklah anak-anakmu dengan
tiga perkara; Mencintai Nabi kalian (Muhammad) mencintai Ahlulbaitnya dan
membaca Alquran”. Teladani Nabi Muhammad memberikan teladan
adalah metode paling jitu dalam pendidikan anak. Karenanya memperkenalkan
pribadi Nabi Muhammad sejak dini akan menjadi pondasi kuat dalam pembangunan
akhlaq pada putra dan putri kita. Jadikanlah sosok Nabi itu hidup dalam benak
mereka dan sangat mereka cintai. Tak ada pribadi yang lebih indah budi
pekertinya daripada Nabi Muhammad.
Teladani Keluarga Nabi: Keluarga Nabi adalah istri dan anak-anak beliau dan
juga menantu beliau yang shalih. Tidak diragukan merekalah orang-orang terdekat
dengan Nabi, Mereka pulalah orang-orang yang paling mencintai Nabi dan berusaha
melanjutkan perjuangan Nabi dalam menyebarkan ajaran Agama Islam. Kisah tentang
mereka pun akan menjadi inspirasi sangat berharga bagi anak-anak kita dalam
meneladani Nabi.
Membaca Quran: Alquran merupakan pedoman hidup bagi setiap insan, membaca
dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah kepada Allah.
Selain daripada itu, Alquran juga mempunyai rahasia dan hikmah yang tinggi.
rahasianya perlu digali, pintu hikmahnya perlu dipelajari supaya perjalanan
hidup kita sentiasa dalam keridhaan Allah.
|
Komentar
Posting Komentar